13 Agustus 2014

3 Faktor Pembeda antara Kita dan Generasi Terbaik

Islam telah melahirkan generasi manusia yang menjelma menjadi generasi yang sangat istimewa dalam sekarah Islam khususnya, dan sejarah manusia pada umumnya. Mereka adalah generasi shahabat -ridwaanullah ‘alaihim-. Namun, setelah generasi mereka, tidak pernah ada generasi seunik mereka yang lahir dimasa setelahnya hingga kini. Padahal dihadapan kita ada Al Qur’an, kitab yang sama dengan apa yang diajarkan oleh Nabi kepada para shahabat. Berikut adalah tiga faktor yang membuat kita berbeda dengan generasi shahabat yang penulis sarikan dari bab Generasi Qur’ani: Generasi yang Unik dalam buku Ma’alim Fi Ath Thariqkarya Asy-Syahid Sayyid Quthb -rahimahullah-.


1. Faktor referensi

Generasi Shahabat: Hanya Al Quran saja satu-satunya referensi yang mereka adopsi. Mereka beradaptasi dengannya dan mengambil pelajaran darinya. Padahal waktu itu telah ada peradaban dan kebudayaan Romawi, juga buku dan undang-undang mereka. Di sisi lain terdapat sisa-sisa peradaban, rasionalitas, filsafat, dan kesenian Yunani. Di tempat lain terdapat pula peradaban Persia, berikut kesenian, kesusasteraan, mitologi, kepercayaan dan sistem pemerintahannya. Selain itu terdapat peradaban lain yang jauh dan dekat, misalnya; peradaban India, Cina, dan lain sebagainya.

Generasi kita: Generasi kita menyisipkan Filsafat, mitos dan pandangan Persia, israiliyyat Yahudi, dan teologi Nasrani, dan peradaban dan kebudayaan yang rendah ke dalam referensi kita. Semua berakulturasi dengan penafsiran Al Quran dan ilmu kalam, sebagaimana terjadi dengan kajian Fiqih dan Usul Fiqih. Kemudian referensi yang telah terkontaminasi tersebut di kaji dan di pelajari oleh generasi selanjutnya. Maka dari itu jelaslah tidak ada yang menyamai generasi pelopor (GS).

2. Faktor "Metode Pembelajaran"

Generasi Shahabat: Orientasi mereka dalam mempelajari Al Quran adalah untuk di amalkan. Generasi ini tidak mengkaji Alquran dengan berorientasi tradisi dan publikasi, serta tidak pula untuk tujuan hobi dan mencari keuntungan. Tak seorang pun dari mereka yang mempelajari Al Quran untuk memperkaya perbendaharaan tradisi semata, tidak pula hanya bertujuan menggabungkan dalil-dalil ilmiah dan fiqhiyah pada konklusi Alquran yang disimpulkan berdasarkan pendapat pribadinya. Mereka mengkaji firman-Nya untuk dipraktekkan seketika mendengarnya, sebagaimana pasukan di medan perang menerima "instruksi harian" untuk di kerjakan seketika itu.

Generasi Kita: Orientasi kita dalam mempelajari Alquran untuk penelitian, akademik dan publikasi. Dan kemudian menganggap sepele pengamalan nya, menganggap enteng aturan-aturan agama, mencampuradukkan Al Quran dengan ambisi pribadi, membelokkan makna Al Quran sejalan dengan aturan yang berlaku agar sesuai dengan hawa nafsu dan kehidupan kita.

3. Faktor Komitmen
Generasi Shahabat: Setelah menerima seruan Al Quran maka mereka bersegera membebaskan diri dari pengaruh lingkungan, tradisi, konsepsi, adat-istiadat dan ikatan-ikatan jahiliah. Sebagai konsekuensi dari transformasi akidah, dari syirik (politeisme) menuju tauhid, transformator ideologi dari tren jahiliah menuju mainstream Islam.

Generasi Kita: Kita belum bisa melepaskan diri dari kejahiliahan saat ini, yang sekurun dengan islam, atau malah mengenaskan. Semua yang ada di sekeliling kita adalah jahiliah. Konsepsi dan akidah manusia, adat-istiadat dan tradisi mereka, sumber kebudayaan, kesenian dan kesusasteraan, hukum dan undang-undang mereka, bahkan banyak hal yang kita anggap sebagai budaya islam, referensi islam, filsafat dan pemikiran islam, semuanya juga merupakan produk jahiliah tersebut. [Muhammad Tohir]

Print Friendly and PDF

Ditulis Oleh : Muhammad Tohir // 03.30
Kategori:

0 komentar :

Posting Komentar

Ikhwah fillah, mohon dalam memberikan komentar menyertakan nama dan alamat blog (jika ada). Jazakumullah khairan katsir

 
Semua materi di Blog Catatan Seorang Hamba sangat dianjurkan untuk dicopy, dan disebarkan demi kemaslahatan ummat. Dan sangat disarankan untuk mencantumkan link ke Blog Catatan Seorang Hamba ini sebagai sumber. Untuk pembaca yang ingin melakukan kontak bisa menghubungi di HP: 082256352680.
Jazakumullah khairan katsir.