14 April 2014

[Video] Ust. Bachtiar Nasir: Syirik Dalam Hukum Bisa Membuat Orang Kafir

Di tengah hiruk pikuk kampanye Pemilu, beberapa waktu yang lalu saya menemukan teman-teman di facebook membagikan sebuah tautan video yang kontennya sebagaimana judul posting kali ini. Ya, video tersebut adalah kajian dari Ust. Bachtiar Nasir di salah satu telivisi swastaa dengan tema Fenomena Kesyirikan. Yang membuat kajian ini lebih menarik di bandingkan dengan kajian-kajian sejenis adalah beliau berani bicara dengan lantang dan tegas berkaitan dengan sistem bernegara yang saat ini diadopsi banyak negara, apalagi kalau bukan sistem demokrasi. 

Dalam video tersebut, Ust. Bachtiar Nasir memulai pembicaraan dengan mengungkapkan definisi, yang dilanjutkan dengan pembagiannya, yakni syirik besar dan kecil. Hingga sampai pada pembahasan syirik dalam masalah hukum. Yang intinya, beliau mengatakan bahwa berhukum dengan selain hukum yang diturunkan Allah bisa mengakibatkan manusia menjadi Kaafir, keluar dari Agama Islam. Sebagai hujjah beliau membacakan ayat ke 45 dari surah Al Maidah yang artinya, "Barang siapa tidak berhukum dengan hukum yang diturunkan oleh Allah SWT, maka mereka itulah orang-orang kafir". 

Hanya saja memang beliau memberi rincian bahwa tidak semua yang berhukum kepada selain hukum Allah kafir secara mutlak. Yang dikategorikan sebagai kafir adalah mereka yang berhukum dengan hukum selalin hukum Allah dan disertai keyakinan bahwa hukum selain hukum Allah itu lebih baik dari hukum Allah, atau beranggapan hukum Allah tidak relevan untuk diterapkan. Adapun jika berhukum dengan hukum selain hukum Allah hanya sebatas terpaksa saja, dan di dalam hati tetap mengimani  bahwa hukum Allah lah yang terbaik, maka bagi orang yang demikian tidak lah keluar dari Islam melainkan hanya dianggap bermaksiat kepada Allah, dan dibebani dosa sesuai kadar maksiatnya.

Selanjutnya sang Ustadz dengan berani menyinggung soal demokrasi. Belia bercerita, ketika ada orang yang bertanya seputar cara mengubah sistem yang yang tidak islami ini menjadi sistem Islam, dari hukum jahiliyah menjadi hukum islam, dan mengatakan bahwa tidak mungkin merubah sistem sekarang jika tidak masuk ke dalamnya, maka Ustadz Bachtiar Nasir menganggap ungkapan itu sebagai Mantra. Ya, Mantra. Lebih lengkapnya beliau mengatakan itu sebagai Mantra Syirik. 

Sebagai argumen beliau menjelaskan bahwa nabi dapat merubah keimanan, akhlak, dan sistem kehidupan orang-orang jahiliyah waktu itu tidak dengan masuk ke dalam sistem, melainkan berada di luar sistem. Dengan dakwah lah orang-orang kafir Quraisy itu menerima Islam hingga bisa mendominasi dan mengeliminasi sistem jahiliyyah yang merupakan sistem warisan leluhur bangsa arab. 

***
Saya (penulis) merasa sangat bahagia ketika mendengar penjelasan ini, karena ditengah banyaknya Ulama yang diam terhadap kemungkaran dan kebathilan demokrasi ternyata masih ada yang ikhlas memberikan bayan kepada masyarakat hakikat dan bahaya dari sistem demokrasi. Lebih-lebih lagi beliau menjabarkannya di saluran TV yang notabene menginginkan Islam sebatas ibadah mahdhoh dan moral saja. Sekjen MIUMI ini tidak takut dirinya akan di black list dari daftar pengisi acara, karena dikategorikan dalam Islam garis keras. Subhanallah!

Semoga Allah terus memberikan hidayahnya melalui ulama-ulama yang ikhlas, yang berani mengatakan bahwa yang haq itu adalah haq dan bathil adalah bathil. Sehingga kesadaran ummat terus terbangun, kebencian terhadap sistem kufur demokrasi terus terkristal, dan menyadari solusi dari permasalahan yang mereka hadapi hanyalah Syariah Islam semata. 

***
Berikut video yang dimaksud:

Bagian I





Bagian II





Bagian III

Print Friendly and PDF

Ditulis Oleh : Muhammad Tohir // 09.38
Kategori:

0 komentar :

Posting Komentar

Ikhwah fillah, mohon dalam memberikan komentar menyertakan nama dan alamat blog (jika ada). Jazakumullah khairan katsir

 
Semua materi di Blog Catatan Seorang Hamba sangat dianjurkan untuk dicopy, dan disebarkan demi kemaslahatan ummat. Dan sangat disarankan untuk mencantumkan link ke Blog Catatan Seorang Hamba ini sebagai sumber. Untuk pembaca yang ingin melakukan kontak bisa menghubungi di HP: 082256352680.
Jazakumullah khairan katsir.