06 Juli 2012

Mengungkap Fakta Ilmiah di Balik Puasa Ramadhan

Alhamdulillah, Puji dan Syukur kepada Allah SWT, penggenggam jiwa manusia, Yang Maha Menciptakan dan Mematikan manusia. Shalawat untuk kekasih Allah, Muhammad Rasulullah SAW, serta sahabat, keluarga, tabi'in, tabi'u at-tabi'in, dan semua orang beriman, terutama untuk para pembela Islam terpecaya ilaa yaum al-akhir.

Hingga kini detik ini, Allah masih memberi kesempatan untuk kita tetap bisa menghirup udara dan bertahan hidup. Tentu saja hal ini harus dimaknai sebagaimana yang Allah kehendaki. Bagi yang suka maksiat, ini menunjukan bahwa ALlah menyayanginya dan memberikan kesempatan untuk bertaubat, memohon ampun dari segala bentuk maksiat yang telah dilakukan, menghentikan maksiatnya, dan kemudian mengganti maksiat itu dengan ketaatan kepada-Nya dengan menjalankan kewajiban dan mengutamakan untuk mengerjakan yang sunnah.

Bagi mereka yang senantiasa mentaati Allah, harus memahami bahwa kehidupan yang telah dijalani harus terus dipertahankan, bahkan wajib ditingkatkan. Yang selama ini hanya mengerjakan yang saja, maka sudah selayaknya menambah pembendaharaan pahala dengan banyak menjalankan amalan nafilah. Memohon kepada Allah agar diistiqahmkan dalam keimanan dan keislaman. Karena kita semua tidak tahu, kapan kita akan "dijemput". 

Dan diantara nikmat yang Allah tetapkan untuk orang beriman adalah Ramadhan. Dengan kemulian-Nya, Allah telah menjadikan Ramadhan dengan bejibun fadhilah yang tidak dimiliki bulan-bulan selainnya. Dan bulan kemuliaan ini akan kita jumpai kurang lebih 13 hari lagi, insya Allah. Orang-orang beriman akan bersuka cita dalam menyambutnya, mempersiapkan segalanya untuk bisa maksimal memanfaatkan ramadhan. Dan agar menambah kecintaan kita kepada Ramadhan, dan meningkatkan keimanan kepada Allah SWT, berikut ana copaskan sebuah artikel yang luar biasa. Jika tahun lalu ana membagikan link Download Kitab Tafsir Ibnu Katsir (masih tidak) lengkap 30 Juz sebelum datang Ramadhan, maka hari ini ana berbagi sebuah artikel yang Mengungkap Fakta Ilmiyah di Balik Puasa Ramadhan. Sumber kutipan di Fakta Ilmiah Hikmah Puasa Ramadhan. Semoga dengan membaca tulisan ini semakin meyakinkan kita bahwa dibalik syari'at yang telah Allah tetapkan untuk manusia selalun ada kemaslahatan, meski kadang manusia tak mengetahuinya. Dan begitu pula dengan syari'at Islam yang lain. Mari jalankan semua syari'at Islam, insya Allah dijamin bahagian dunia dan akhirat.

***

Dalam keadaan normal tubuh kita mendapatkan energi dan nutrisi dari luar tubuh melalui makanan, minuman dan radiasi. Ketika kita puasa disiang hari, dimana tidak ada asupan makan, aktifitas dan gerak kita akan membakar energi hingga habis.

Pertama-tama energi akan diperoleh dari glucosa hasil makan (sahur), setelah habis, energi diperoleh dari glicogen dalam darah. Bila kandungan glicogen berkurang, otak menyatakan lapar lalu menyuruh kita makan. Bila kita sedang berpuasa otak akan otomatis menghidupkan PROGRAM AUTOLISIS.

Semua makhluk hidup di bumi dibekali dengan sistem (fithrah) autolisis yang khas:
- Pohon berpuasa dengan menggugurkan daun
- Rumput dan biji berpuasa dengan berhenti tumbuh (dorman)
- Beruang berpuasa selama musim dingin
- Buaya berpuasa (aestivasi) selama musim panas
- Ikan paus dan burung berpuasa ketika bermigrasi
- Ikan salmon, pinguin, berpuasa ketika musim kawin
- Kuda, kucing, berpuasa ketika terserang penyakit hingga sembuh

Ketika autolisis diaktifkan, maka ia segera beraksi. Autolisis akan mencari database rancangan dasar (fithrah) manusia. Secara keseluruhan ada sekitar 50 trilyun sel penyusun tubuh yang terdiri dari sekitar 200 jenis sel. Berbekal data detail setiap sel autolisis menjelajah seluruh tubuh.

Autolisis mengerti bagaimana seharusnya kondisi sehat dari setiap jenis sel, dibagian tubuh mana seharusnya sel itu berada, dan berapa banyak jumlah dari tiap jenis sel yang ideal bagi tubuh. Ia akan menghampiri sel-sel liar yang tidak terdapat dalam daftar fithrah, mengubah asam amino dan gula. Bila sel-sel liar habis, ia akan mendatangi timbunan lemak dalam tubuh dan membakar (oksidasi lemak) menjadi keton. Dengan demikian Autolisis akan menghilangkan sel-sel rusak, sel sel mati, BENJOLAN hingga TUMOR serta timbunan lemak yang sering menjadi sarang zat beracun (baca:penyakit).

Sel-sel liar dan lemak yang telah dihancurkan akan dibawa ke Hati. Saat kita puasa, hati tidak disibukkan oleh hasil serapan dari Usus. Oleh karena itu hati akan bekerja penuh menyaring RACUN-RACUN hasil AUTOLISIS. Selanjutnya RACUN akan dibuang keluar tubuh. Disinilah proses DETOKSIFIKASI (pengeluaran racun/penyakit) terjadi.

Ketika berpuasa darah juga akan dipenuhi energi dan nutrisi yang sehat dan berkualitas tinggi, sehingga penggantian sel mati, perbaikan sel rusak, dan pembentukan sel baru, terjadi dengan kualitas prima.. Tubuh kita segera memiliki sel- sel baru dengan kualitas fithrah, sehat dan berfungsi baik kembali.

Ketika kita berpuasa, energi yang dihemat dari sistem pencernaan, akan digunakan untuk aktifitas sistem kekebalan tubuh dan proses berpikir oleh otak. Oleh karena itu dengan puasa penyakit lebih mudah disembuhkan dan kita lebih mudah menerima pelajaran maupun saat berpikir.

Namun dibalik semua itu, rahasia kemampuan autolisis terletak pada NIAT. Autolisis hanya akan aktif bila kadar glicogen darah berkurang dan otak menyimpulkan kita lapar dan harus makan namun kita berniat tidak makan alias BERPUASA. Autolisis tidak akan terjadi ketika tidak niat berpuasa. Inilah salah satu RAHASIA besar berpuasa. Secara sederhana autolisis adalah sistem automatisasi dalam tubuh yang memformat ulang kondisi tubuh ke kondisi ideal.

Jika kita perhatikan uraian diatas, maka amat mengena sekali sabda Rasulullah SAW : "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mewajibkan puasa Romadhan dan aku telah mensunnahkan menegakkan shalatnya (terawih), maka barangsiapa berpuasa dan menegakkannya mengharapkan ridho Allah SWT maka keluar dari dosa-dosanya seperti hari ibunya melahirkannya." (HR. Imam Ahmad, Nasai , Ibnu Majh).

Mengapa Puasa Dibatasi Subuh sampai Maghrib?

Produksi Enzim oksidasi asam lemak dalam tubuh terbatas dan akan habis bila kita berpuasa 16 jam. Bila kita memaksakan diri berpuasa maka kadar asam lemak dalam darah meningkat sehingga menyebabkan otak kita membengkak, pusing bahkan bisa menyebabkan koma. Oleh karena itu makan sahurlah mendekati imsyak dan segeralah berbuka waktu masuk waktu maghrib. Jadi kurang lebih kita berpuasa 13 – 14 jam. Subhanallah, 1400 tahun lalu Rosulullah pernah mengajarkannya pada kita.
“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka dan melambatkan sahur.” (HR. Ahmad)

Print Friendly and PDF

Ditulis Oleh : Muhammad Tohir // 17.24
Kategori:

0 komentar :

Posting Komentar

Ikhwah fillah, mohon dalam memberikan komentar menyertakan nama dan alamat blog (jika ada). Jazakumullah khairan katsir

 
Semua materi di Blog Catatan Seorang Hamba sangat dianjurkan untuk dicopy, dan disebarkan demi kemaslahatan ummat. Dan sangat disarankan untuk mencantumkan link ke Blog Catatan Seorang Hamba ini sebagai sumber. Untuk pembaca yang ingin melakukan kontak bisa menghubungi di HP: 082256352680.
Jazakumullah khairan katsir.