Sebuah paradigma tentang berfikir yang mesti selalu diingat adalah bahwa berfikir dilakukan dalam rangka untuk direalisir dalam bentuk amal praktis dan amalan dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan.
Dalam kaitannya dengan kegiatan dakwah kampus, maka setiap pelaku dakwah kampus meski berpegang pada paradigma seperti ini. Konkritnya, harus ada suatu tujuan yang ditanamkan oleh setiap aktivis tatkala terjun ke kancah dakwah kampus.
Dalam tulisan ini, ingin diingatkan kepada para aktivis tentang satu misi penting yang masih kerapkali terlupakan. Yakni menjadikan kampus sebagai penopang dakwah bagi umat Islam. Inilah yang disebutkan dalam judul di atas bahwa kegiatan dakwah kampus harus berproses menjadikan kampus dikenal sebagai kampus dakwah.
Berikut ini adalah potret dari sebuah kampus untuk dikatakan sebagai Kampus Dakwah:
1- Menjamurnya kelompok-kelompok dakwah di kalangan mahasiswa, baik formal maupun informal. Baik ekstra kampus maupun intra kampus
2- Tingginya intensitas kegiatan dakwah di kampus tersebut dengan berbagai bentuknya
3- Produk-produk dakwah kampus terasa eksis dan berpengaruh di publik luar kampus, baik berupa tulisan, aksi, dan kontribusi opini.
4- Hampir seluruh elemen civitas akademika terlibat dalam sebagian besar agenda dakwah kampus.
5- Selalu membawa bendera kampus tatkala hadir dalam event-event luar kampus yang berhubungan dengan dakwah dan keagamaan
Langkah-langkah Menuju Kampus Dakwah
Dalam rangka mewujudkan kampus dakwah, maka perlu ditempuh langkah-langkah berikut:
1- Organisasi dakwah kampus induk yang formal mensupport terbentuknya kantong-kantong dakwah di tingkat yang lebih kecil seperti fakultas dan jurusan. Kantong-kantong dakwah yang sudah ada dioptimalkan untuk melakukan berbagai kegiatan yang memungkinkan dilakukan
2- Sesering mungkin melibatkan pejabat-pejabat kampus baik pihak rektorat maupun dekanat. Ini agar ada kesan bahwa kegiatan dakwah di kampus tersebut benar-benar disupport oleh representasi kampus.
3- Harus ada sense of crysis dari kalangan aktivis dakwah kampus terhadap berbagai persoalan masyarkat. Setiap persoalan krusial yang dihadapi masyarakat langsung direspon. Untuk itu harus ada sebuah sayap dakwah yang dimiliki sebuah organisasi dakwah kampus yang konsen di bidang ini.
4- Membangun jaringan dakwah kampus dengan kampus lain; mensupport terbentuknya organisasi dakwah di kampus lain
5- Harus memastikan bahwa kegiatan dakwah baik untuk konsumsi internal kampus maupun eksternal kampus (publik) lebih intensif dari pada kegiatan-kegiatan yang diagendakan oleh organisasi mahasiswa lainnya yang tidak berbasis keagamaan.
Kiranya perlu direspon positif juga bila ada akronim-akronim yang menggelitik sehubungan dengan kampus-kampus tertentu yang telah tumbuh subur dakwah Islam di situ. Misal IPB sering disebut-sebut sebagai Institut Pesantren Bogor karena begitu semaraknya muslimah berjilbab di sana sebagai hasil nyata dari kegiatan dakwah kampus; UNPAD ada yang menyebut Universitas Pendidikan Agama dan Dakwah karena sudah sedemikian ramainya kajian agama di situ; dlsb. Akronim seperti ini bisa menjadi penyemangat tersendiri bagi para aktivis. Karena ini menunjukkan 2 hal:
1- Ada cita-cita besar untuk mewujudkan kampus Islami
2- Bahwa kerja dakwah yang selama ini diproses ternyata membuahkan hasil
Di hadapan kita sekarang sedang terbentang pahala yang begitu luas yang hanya diperuntukkan bagi pelaku dakwah. Mari kita bersegera meraih kemulyaan itu. Mari kita pasang kuda-kuda untuk bersiap menyongsong terbentuknya kampus dakwah. Karena pilihannya hanya dua, kita hidup dalam lingkungan kampus yang memusuhi dakwah atau kampus yang mendampingi dakwah.
copast dari catatan temen di FB!
sumber: http://www.facebook.com/notes/syahmi-zaman/dakwah-kampus-menuju-kampus-dakwah/294490472980
Home » artikel » Dakwah Kampus Menuju Kampus Dakwah
12 Februari 2010
Dakwah Kampus Menuju Kampus Dakwah
lainnya dari artikel
Ditulis Oleh :
Muhammad Tohir
//
22.50
Kategori:
artikel
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar
Ikhwah fillah, mohon dalam memberikan komentar menyertakan nama dan alamat blog (jika ada). Jazakumullah khairan katsir